Puitwit - Kumpulan Puisi Mini di Twitter
Purnama pun meragu, haruskah ia menjemput malam kala Matari masih pongah di singgasana. Sementara senja kian merona, apa daya?
***
Rinai air hujan belum pun reda, derai air mata menggenang jua. Pagi basah hanyutkan resah. Aku ingin kamu, bolehkah?
***
Sesungguhnya kesepian yang paling pilu itu bukan saat sedang sendiri, tapi saat merasa sendirian di tengah keramaian. Sekian dan demikian.
***
Hei penghuni bumi, mengapa susah sekali membumi? Yang terbang matanya silau bintang, sulit pijakkan kakinya pulang.
***
Rumahmu di hatiku, wahai Kelana. Walau kau hanya mampir seminggu untuk kembali berlalu. Ranjang ini menunggu, hangat selalu.
***
Aku jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya pada rautan meja. Sampai mengganggu waktu kerja, karena inginnya lagi-lagi meraut saja.
***
Setelah berbagi tawa dengan para malaikat belahan jiwa, aku kembali pulang ke ranjang kosong dan selimut tak bernyawa.
***
Dengan atau tanpamu -- bahagia itu nisbi, namun hampa itu absolut. Aku tidak takut.
***
Selamat tinggal adalah kamu melambai di balik jendela dan aku mengetuk pintu sunyi.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar