Sabtu, 02 Juli 2011

Punya Dia

Kelok tajam yang terlewat setelah persimpangan jalan kita masih berbau kenangan rupa-rupa. Setapak tidak lupa. Aku menghapus titik-titik rasa untukmu yang masih tersisa dengan garis-garis waktu bersamanya. Dia yang kupunya.


Lalu pilu, yang menorehkan durinya di mata hatiku, membutakan asa yang pernah ada di satu masa. Dendam berkuasa. Kamu tinggal fatamorgana yang antara nyata dan tiada. Sudah tergantikan oleh peluknya. Dia yang malam ini kupunya.


****

Tidak ada komentar: