Selasa, 06 Juli 2010

Baju Hari Jumat

B

Saya mengamati dengan teliti isi lemari. Menyentuh tiap helai gaun yang tergantung di dalamnya, menyisir tumpukan baju yang terlipat dalam lacinya. "Aku binguung," kata saya.

"Pokoknya yang seksi," sahut A. Ia berbaring di ranjang memandang punggung telanjang saya.

Sudah beberapa bulan saya tidak beli baju baru. Yang ada untuk membalut tubuh saya jadi itu-itu saja. Pilihan untuk memuaskan fantasi A jadi tidak banyak tersedia.

Hari Senin saya pakai rok super mini warna ungu berpotongan ruffles, dengan atasan kaos kutang laki-laki merk Ryder yang saya beli di supermarket. Tanpa pakaian dalam pastinya. A suka.

Hari Selasa saya pakai gaun pesta maxi warna hijau dengan potongan leher rendah yang memamerkan belahan dada. A sendiri yang mengambilnya dari dalam lemari. Saya ikuti saja pilihannya.

Hari Rabu kami agak buru-buru, karena sudah seharian saling menggoda lewat BlackBerry Messenger. Jadi pulang kantor bertemu di kamar kami langsung buka baju.

Hari Kamis saya pakai lingerie berbahan tembus pandang dengan aksen bulu-bulu warna merah tua. Malam itu kami bermain sampai skor tiga sama.

Hari ini hari Jumat, dan saya mulai kehabisan ide untuk memenuhi permintaannya. "Yang seksi yang mana lagi, Sayang? Aku belum beli baju baru nih," bujuk saya. A lalu menghampiri saya ke depan lemari, ikut mengamati isinya. Seperti menyerah, dia menghela nafas lalu meninggalkan saya. Tapi ternyata, tak pernah putus fantasinya. Diambilnya kotak sepatu di balik pintu.

Malam ini saya melayani A tanpa sehelaipun baju, hanya pakai sepatu.

Tidak ada komentar: