Senin, 12 Juli 2010

Selamat Jalan, Selamat Pagi

Langit malam baru saja berangkat menjemput pagi,
angin subuh antarkan gema orang-orang mengaji.
Sehari lagi telah berlalu ia sendiri memeluk sepi,
dalam dingin berucap lirih, "Aku akan pergi."

Embun di mataku harapkannya kembali,
tapi nurani menatap kekasih yang bermimpi di sisi.

Aku berkata, "Selamat jalan masa lalu yang belia,
yang aku punya sekarang ini adalah nyata.
Luruhkanlah sisa-sisa asa dengan bisikan doa,
melangkahlah dan semua akan baik-baik saja."

Delapan belas menit lewat jam lima,
tak kulepas peluk yang tercinta dalam lelapnya.


Juni, 2009

Tidak ada komentar: