Hei, kamu.
Tolong sampaikan surat ini untuk setitik cokelat hangat yang tersisa di sudut bibirmu itu. Manisnya membuatku bernafsu. Ingin aku mengecapnya dengan ujung lidahku. Setelah itu, sebenarnya terserah kamu, mau mengejarnya kembali dengan lidahmu di antara liur dalam mulutku, atau membiarkan aku meracik segelas lagi cokelat hangat untuk kutuliskan surat cinta.
Aku yang gemas mengulum bibir sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar