Sirami lagi otak kotorku dengan peluhmu, supaya imajinasiku subur selagi memuaskan hasratmu.
Terbayang tertusuk lubang yang menuntun pada liang, panjang mendobrak sampai ujung menabrak berkali-kali-kali-kali-lagi-lagi-lagi.
Jarak antara dua manusia direkatkan air liur dan cairan dari liangku sang betina. Eternit saksinya. Dalam mimpimu, pria.
Selamat tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar