Rabu, 01 Desember 2010

Satu Puisi Satu Hari: #65 Kemarau

Lihat, Baskara tiba dengan dandanan mentereng.
Jubahnya kuning menyala mencolok mata,
kerahnya gemerlapan bertatahkan permata.
Wajahnya, oh, wajahnya!
Sejak kapan ia mulai bersolek demikian rupa?
Hey, Baskara! Hendak bertandang kemana?
Masakan ada pesta dan aku tak turut digandeng?
Hari ini aku mengundang semua
karena penghujan telah berlalu.
Semalam angin berbisik lewat tangkai-tangkai bambu
dan pagi ini kupancarkan cahaya seterik-teriknya.

Sebentar, biar kupilih dulu gaun terbuka
punyaku yang paling menganga
biar seluas-luasnya bidang kulitku
terbelai surai-surai sinarmu.
Lalu tetes-tetes keringatku akan berkilau.
Turut berbahagia untukmu, Baskaraku, selamat kemarau.

Tidak ada komentar: