Kamis, 30 Desember 2010

Satu Puisi Satu Hari: #94 Untuk Waktu

Bertambah usia bertambah lupa.
Seandainya bisa memilih yang membuat luka yang tersisihkan saja
mungkin kita tidak akan menghargai anugerah kesembuhan dan kembali tertawa.
Seinginnya menghapus seseorang dari kehidupan,
ingatlah bahwa dia pernah jadi bagian dari perjalanan yang membawa kita ke tempat sekarang,
tak peduli lama membekas atau hanya sebentar lalu hilang.
Waktu yang terbilang dalam hitungan kadang berlalu sambil berlari
kadang merangkak tiap berdetak.
Tetapi orang-orang yang meninggalkan jejak melewati batas-batas masa,
lalu abadi dalam memori.

Untuk yang pernah, atau selalu membenci: terima kasih telah membuatku lebih kuat lagi.
Untuk yang pernah, atau selalu mencinta: terima kasih telah membuatku merasa berharga.
Untuk yang meninggalkan: terima kasih telah mengingatkan, bahwa tak bisa selalu kudapat yang kuinginkan.
Untuk yang tetap tinggal: terima kasih telah memilih, bahwa kebersamaan adalah awal wujudkan khayal yang meskipun tidak kekal.

Tidak ada komentar: