Sabtu, 11 Desember 2010

Satu Puisi Satu Hari: #75 Perkosaan Ibu

Kenapa lagi engkau bersungut kali ini?
Mengapa terbangun dari lelapku disapa lagi
oleh air mata surya yang belum pun gosok gigi?
Basuh dulu wajahmu, Ibu Bumi,
lalu ceritakan padaku lewat siul buluh perindu
siapa yang kali ini memperkosa ranahmu?
Mencabuti dedaun hijaumu satu-satu?
Meracuni sungai nan bening jadi keruh begitu?
Menghitamkan samuderamu?
Membakar hutanmu, Ibu?
Meniup asap pekat hingga sesak nafasmu?
Oh, tak perlulah berkata lagi.
Memang pantas engkau menangis, Ibu Bumi.
Pagi ini aku kembali berselimut dalam-dalam.
Sepertinya Ibu akan berkeluh kesah sampai malam.

Tidak ada komentar: