Jumat, 15 Oktober 2010

Satu Puisi Satu Hari: #16 Kepiting Saus Padang

Lokasi: Warung makanan laut di pinggir jalan.

Atmosfer: Pendar kuning lampu jalanan memantul pada aspal basah sisa hujan. Bayangkan.


Malam ini mereka berbagi makanan. Bersantap dalam kebersamaan. “Terima kasih sudah menyelipkan aku dalam sesakmu hari ini,” ucap yang perempuan. Ia menerima jawab: anggukan dan senyuman.

Sudah terlalu larut untuk berargumen soal pilihan hidup. Mereka tidak sanggup. Sempat bertemu saja sudah sungguh berlega hati. Peluang ini bukan untuk dinodai.

Bila saja menyatukan dua manusia dengan dua kitab suci berbeda semudah menjentikkan jari, mereka pasti sudah jadi suami istri. 

Realita: Tanpa penyesalan, pun tanpa penggenapan.

Malam ini mereka menikah, saling mengucap janji. Penghulunya kangkung cah cumi. Kepiting saus padang menjadi saksi. “Kamu berhasil membuat aku berhenti bertanya apakah ini cinta,” kata yang lelaki.

Tidak ada komentar: