Kamis, 21 Oktober 2010

Satu Puisi Satu Hari: #24 Nikmat

Betari curiga kali ini, ia berpurbasangka. Mengapa pangeran rupawan tak kunjung datang jua? Sedangkan cakrawala barat mulai mengemas, dan rembulan keperakan telah bersiap-siap ke atas. Gerangan apa yang membuatnya berpangku tangan dengan gusar di selasar?

Andainya engkau nyana, Cantik. Sang Gagah terjerat lelembut berwujud dara, iblis yang pandai bersandiwara.

Betari geram kali ini, ia berkesumat. Bersebadan ia dengan bujangnya yang meringis penuh nikmat.

Tidak ada komentar: