Minggu, 24 Oktober 2010

Satu Puisi Satu Hari: #26 Kecewa

Dia ingin membeli
tapi
toko merah di ujung jalan tak menjual obat sepi.
Mereka hanya sedia penangkal rindu
dan vaksin anti cemburu.
Sudah begitu yang berhutang dilarang.
Harus bayar lunas, dengan sepenuh hati.
Dia balik badan
cari lagi.
Toko kuning yang baru buka tawarkan pengharapan,
impian masa depan dan asa untuk sembuh.
Mereka bagikan cuma-cuma
selama masa promosi
asal bersumpah kembali lagi.
Dia urungkan niat
lihat
toko hijau di gang buntu menjual bibit
untuk menanam maaf
atau tumbuhkan lupa.
Bayar dengan apa saja diterima.
Tukar guling dengan jari tengah,
dia pulang bawa biji mati rasa.

Tidak ada komentar: