Kamis, 28 Oktober 2010

Satu Puisi Satu Hari: #30 Tuntas - Maaf

Sst.. Tenanglah, Kekasih. Redam kata-kata.
Bulir-bulir tangis kita bukanlah tanpa makna.
Ini kenyataan, aku akui, kita berserakan.
Apa yang dahulu murni tidak kita pertahankan.
Cecap kulitmu sudah masam.
Manis bibirmu tak lagi tertelan.
Jadi jangan, Kekasih, jangan memendam.
Sebab semakin tinggi kita terbang, semakin keras kita terhempaskan.
Sst.. Kekasih, sudah hampir tuntas.
Aku bukan malaikatmu lagi. Bukan lagi.
Angan akan keabadian sudah menggetas.
Bukan bualan. Ini elegi.

Tidak ada komentar: