Jumat, 12 November 2010

Satu Puisi Satu Hari: #46 Marah

Masih perlu bertanya kenapa saya mangkir dari mimpimu malam tadi? Kamu pikir-pikir saja sendiri.
Jangan buat saya berucap apa-apa. Mulut ini jadi pabrik makian begitu katupnya terbuka.
Masih mau konfirmasi jadi pergi atau tidak? Kamu pikir saya masih mau pesiar kalau suasana hati rusak?
Terima kasih sudah buat saya gusar. Ungkit-ungkit yang sudah telantar itu kesalahan besar!
Pintu maaf sedang digembok. Sabar saja. Kembali ketuk lagi besok.

Tidak ada komentar: