Senin, 29 November 2010

Satu Puisi Satu Hari: #60 Teman

Kamar beku masih terlalu dingin, sama seperti dulu.
Kita jadi daging yang disimpan, diawetkan untuk disajikan.
Percakaan dengan uap yang terhembus dari terucapnya kehangatan
jadi perekat persahabatan, jadi bedil berpeluru.
Kita masih berperang melawan masa lalu. Sampai nanti, sampai mati, teman.
Sejak kita dikuliti sampai waktunya daging tercacah di atas talenan
lalu mendidih dalam panci di atas bara.
Kau dan aku tetap saudara.

Tidak ada komentar: