Senin, 29 November 2010

Satu Puisi Satu Hari: #61 Mimpi Basah

Embun sudah mengecup pucuk daun
tapi Bidadari masih enggan bangun,
masih ingin larut dalam mimpi semalam
tentang rindu yang menahun.
Terasa nyata saat digauli tubuhnya nan resah
oleh sentuhan basah penuh gairah
dari lelaki yang menancapkan tombak tajam
dalam hingga mandi darah.
Alangkah sulit melupakan
ketika justru dipertemukan
dalam angan-angan yang justru enggan dibuang,
hingga rancu tersimpan.
Semakin sulit sayap terbang menghindari,
semakin terbakar lelaki mencari-cari.
Tak perlu mengatup selangkangan,
Bidadari, nanti ia jua lelah sendiri.

Tidak ada komentar: